Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Lombok Tengah

Kapolres Loteng : Bhabinkamtibmas dan Nakes Adalah Garda Terdepan Sebagai Tracer dan Vaksinator Covid-19

16
×

Kapolres Loteng : Bhabinkamtibmas dan Nakes Adalah Garda Terdepan Sebagai Tracer dan Vaksinator Covid-19

Sebarkan artikel ini

Kapolres Loteng : Bhabinkamtibmas dan Nakes Adalah Garda Terdepan Sebagai Tracer dan Vaksinator Covid-19

Praya, – Polres Lombok Tengah Polres Gelar Apel Kesiapan Bhabinkamtibmas dan Tenaga Kesehatan sebagai Tracer dan Vaksinator Covid -19 di lapangan apel Mapolres Lombok Tengah. Kamis (11/02/2021)

Example 300x600

Kegiatan Apel tersebut dipimpin oleh Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho, S.I.K yang dihadiri oleh seluruh Bhabinkamtibmas Polres Lombok Tengah dan tenaga kesehatan Poliklinik Polres Lombok Tengah.

Dalam amanatnya AKBP Esty menegaskan kegiatan ini sebagai wujud nyata tugas Polri dilapangan dalam mendukung upaya pemerintah dalam hal menanggulangi penyebaran covid -19 di Indonesia dan di Kabupaten Lombok Tengah khususnya.

“Pelibatan Bhabinkamtibmas dan Tenaga Kesehatan Sebagai Tracer dan Vaksinator Covid -19 untuk menjadikan Polri sebagai garda terdepan guna membantu tenaga Kesehatan dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat” kata Kapolres.

Polri akan menerjunkan para Bhabinkamtibmas untuk menjadi Tracer – Tracer yaitu untuk memetakan wilayah binaanya masing-masing dan dapat melaporkan secara berjenjang sehingga dapat menentukan Langkah yang tepat dalam pencegahan penyebaran covid -19.

“Peranan Bhabinkamtibmas dan nakes sangat penting agar mencegah dan memberi himbauan ditingkat (RT, RW dan Desa),” ucapnya.

Selain itu, Kapolres juga menyampaikan bahwa dirinya bersama forkopimda juga sudah turun kembali kesetiap kecamatan untuk mensosialisasikan terkait program pemerintah yaitu vaksinasi. Kapolres berharap nantinya rekan-rekan Bhabinkamtibmas juga manyambut langkah-yang telah dilakukan dengan emosional, sehingga singkron kebijakan pemerintah kabupaten sampai kelini bawah.

“Ironinya, masyarakat kita masih ada yang beranggapan bahwa Corona itu tidak ada, itu adalah salah satu tantangan terberat kita,” pungkasnya. ( Rahman NTB ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *